Melatih Motorik Anak Berkebutuhan Khusus

Apa Itu Kerajinan Tangan dan Seni Kriya?

Kerajinan tangan dan seni kriya adalah aktivitas kreatif yang melibatkan pembuatan karya seni dari berbagai bahan seperti kertas, kain, tanah liat, atau kayu. Kegiatan ini tidak hanya mengembangkan kreativitas, tetapi juga penting untuk merangsang motorik halus dan kasar, terutama bagi Individu Berkebutuhan Khusus (IBK).

Melalui kegiatan seperti mewarnai, memotong, menjahit, dan membentuk, anak dilatih untuk meningkatkan koordinasi tangan-mata, kekuatan otot tangan, dan kemampuan fokus.

Manfaat Kerajinan Tangan untuk IBK

Menguatkan Motorik Halus – Membantu anak mengendalikan gerakan jari dan tangan untuk aktivitas seperti menulis atau memegang alat makan.
Meningkatkan Fokus dan Ketekunan – Anak belajar menyelesaikan tugas sampai tuntas dengan penuh perhatian.
Meningkatkan Kepercayaan Diri – Hasil karya memberi rasa bangga dan pencapaian.
Menstimulasi Sensorik – Mengenal berbagai tekstur, warna, dan bentuk membantu anak lebih responsif terhadap lingkungan.

Tanda-Tanda IBK Membutuhkan Stimulasi Motorik Lewat Seni

✅ Sulit memegang alat tulis, sendok, atau gunting.
✅ Mudah lelah saat menulis atau mewarnai.
✅ Gerakan tangan tidak terkoordinasi dengan mata.
✅ Kurang percaya diri dalam mencoba aktivitas baru.

Pendukung Terapi Motorik IBK

  1. Terapi Okupasi
    • Membantu anak mengembangkan kekuatan dan koordinasi otot kecil, penting untuk aktivitas sehari-hari.
    • Mengajarkan strategi regulasi diri agar anak lebih tenang saat melakukan aktivitas seni.
  2. Transcranial Magnetic Stimulation (TMS)
    • Menstimulasi bagian otak yang mengatur gerakan motorik dan konsentrasi.
    • Efektif untuk meningkatkan koordinasi dan perhatian anak dengan gangguan perkembangan.
  3. Transcranial Direct Current Stimulation (tDCS)
    • Meningkatkan konektivitas otak dalam mengontrol gerakan halus.
    • tDCS dapat mempercepat perbaikan motorik saat dikombinasikan dengan terapi okupasi dan aktivitas seni.

Kesimpulan

Kerajinan tangan dan seni kriya adalah sarana efektif untuk meningkatkan kemampuan motorik dan sensorik anak berkebutuhan khusus. Dengan dukungan terapi okupasi, TMS, dan tDCS, aktivitas seni dapat menjadi bentuk terapi yang menyenangkan dan bermakna bagi perkembangan anak.

Referensi

  • Simpson, K., & Keen, D. (2019). Creative arts-based therapies for children with autism spectrum disorder: A systematic review. Arts in Psychotherapy, 62, 1–10. https://doi.org/10.1016/j.aip.2018.11.002
  • Lane, A. E., Mailloux, Z., Schoen, S. A., Bundy, A., & May-Benson, T. A. (2019). Neural foundations of Ayres Sensory Integration®: A research review. Mental Health and Occupational Therapy, 26(2), 134–147. https://doi.org/10.5014/ajot.2019.027847
  • Westwood, S. J., Radua, J., & Rubia, K. (2021). Non-invasive brain stimulation in children and adults with attention-deficit/hyperactivity disorder: A systematic review and meta-analysis. Neuroscience & Biobehavioral Reviews, 124, 274–295. https://doi.org/10.1016/j.neubiorev.2021.01.023

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top